By : Hendra Laksana Putra
Sumber gambar : buku.enggar.net
Pukul 7 pagi harus
tepat, tak boleh satu detik pun terlewat
Matahari enggan
terbit di belakang
Engkau boleh terbit
setelah itu, tapi aku tenggelam
Lautan keramaian
sambut pagi patah menjadi hening
Bukan anggukan atau
gelengan kepala
Menunduk. Hanya ada
kediaman
Bukan takut. Hanya tidak
tahu apa yang akan ku bagikan
Mereka? Entah,
mungkin saja sama
Jendela – jendela t’lah
terbuka menghamparkan semesta
Mempertunjukkan drama,
cerita, realita
Tetapi malah aku
memilih tuk memenjara
Memejam pura – pura
tak mendengar
Rambu kau berikan
menuntun kami perlahan
Tetap saja kami tak
acuh
Peduli datang bukan
karena rasa
Karena tanggal –
tanggal ketetapan kau deklarasikan
Membatasi kuasa
kelalaian
Yang selalu ajakku bercengkrama
setiap waktu
Akhirnya,
Malaikat yang selama
ini duduk menunggu telah sampai di hadapan
Boleh saja ku
menolak. Boleh.
Pantaskah? Hanya
karena detik – detik kesia-siaan
Terimakasih karena
kesempatan
Ma’af karena tak ada
balasan
@mustek, 1 April 2016
0 komentar:
Posting Komentar