Dari facebook saya : 17 Agustus 2015
sumber gambar : wiki.erepublik.com
#DIRGAHAYU_INDONESIA_70
17 Agustus 2015
17 Agustus 2015
JuDULE : BINGUNG
Korupsi
Penghias negeri
Dari hari ke hari
Seperti secangkir kopi pagi hari
sekian lama katanya Negara merdeka
Bebas dari penjajah
Bebas dari penindasan jepang dan belanda
Memang itu semua benar
Indonesia sudah merdeka
Merdeka dari penjajah Negara asing
Penghias negeri
Dari hari ke hari
Seperti secangkir kopi pagi hari
sekian lama katanya Negara merdeka
Bebas dari penjajah
Bebas dari penindasan jepang dan belanda
Memang itu semua benar
Indonesia sudah merdeka
Merdeka dari penjajah Negara asing
Saat
berdiri gagah di atas Garuda
Saat dihadapkan pada sepotong pecahan cermin
Baru bisa terlihat, bahwa Garuda tidak segagah yang dikira
Bahwa Garuda tak setinggi yang diharap
Bahwa Garuda belum mengibarkan Pusakanya
Saat dihadapkan pada sepotong pecahan cermin
Baru bisa terlihat, bahwa Garuda tidak segagah yang dikira
Bahwa Garuda tak setinggi yang diharap
Bahwa Garuda belum mengibarkan Pusakanya
Karena
tak tega
Terpuruk melihat isi dari merah putih
Menjadi salah arti
Merah berani
Berani menjadi benar walaupun sendiri
Berani membela kebenaran yang sangat berarti
Bukan berani beramai menghias kerusuhan dinegeri sendiri
Dengan segudang persiapan memperkaya diri
Melumat habis teman sendiri
Warna putih yang suci
Menyucikan nurani dari prasangka tanpa iri dengki
Suci bukan menjadi pihak yang baik sendiri
Suci karena mampu menjadi baik
Menjadikan rumput layu bersemi dengan senyum yang indah
Terpuruk melihat isi dari merah putih
Menjadi salah arti
Merah berani
Berani menjadi benar walaupun sendiri
Berani membela kebenaran yang sangat berarti
Bukan berani beramai menghias kerusuhan dinegeri sendiri
Dengan segudang persiapan memperkaya diri
Melumat habis teman sendiri
Warna putih yang suci
Menyucikan nurani dari prasangka tanpa iri dengki
Suci bukan menjadi pihak yang baik sendiri
Suci karena mampu menjadi baik
Menjadikan rumput layu bersemi dengan senyum yang indah
17
Agustus Proklamasi bergaung di langit Indonesia
Setiap tahun bergulir dengan ingatan sampai saat ini
Menjadi tolak ukur
Apakah harus kata-kata Bapak Soekarno terbukti
“Perjuangan yang lebih sulit, Melawan bangsa kita sendiri”
Seperti kita lebih mudah memberi petuah untuk orang lain
Bukan untuk kita sendiri
Setiap tahun bergulir dengan ingatan sampai saat ini
Menjadi tolak ukur
Apakah harus kata-kata Bapak Soekarno terbukti
“Perjuangan yang lebih sulit, Melawan bangsa kita sendiri”
Seperti kita lebih mudah memberi petuah untuk orang lain
Bukan untuk kita sendiri
Memerangi
korupsi oleh mereka para petinggi negeri ini
Yang katanya siap mempertaruhkan apapun untuk negeri
Ternyata???
Kami khawatir
Mereka dulu lahir dari orang yang berkoar memerangi korupsi di masa muda
Setelah duduk di kursi tahta
Apakah masih sama?
Kami takut
Mereka dulu lahir dari orang pandai
Dengan intelektual tinggi
Apakah sekarang menjadi seperti pandai bersiasat
Menipu? Mencuri?
Dengan lebih elit
Kami gelisah
Seperti apakah kami nanti???
Apakah akan seperti mereka???
Mungkin saat ini masih bisa berkata “TIDAK”
Tapi nanti?
Waktu akan sampai dan memberi jawaban pada kita
Generasi yang katanya PENERUS PERJUANGAN BANGSA
Yang katanya siap mempertaruhkan apapun untuk negeri
Ternyata???
Kami khawatir
Mereka dulu lahir dari orang yang berkoar memerangi korupsi di masa muda
Setelah duduk di kursi tahta
Apakah masih sama?
Kami takut
Mereka dulu lahir dari orang pandai
Dengan intelektual tinggi
Apakah sekarang menjadi seperti pandai bersiasat
Menipu? Mencuri?
Dengan lebih elit
Kami gelisah
Seperti apakah kami nanti???
Apakah akan seperti mereka???
Mungkin saat ini masih bisa berkata “TIDAK”
Tapi nanti?
Waktu akan sampai dan memberi jawaban pada kita
Generasi yang katanya PENERUS PERJUANGAN BANGSA
Bangunlah
. . . .
Tidurlah nanti . . . .
Sampailah di sana dengan kepandaian, keberanian, dan nurani . . . .
Di bawah sana
Mereka selalu menunggu dalam do’a
Kapankah yang di atas sana berani benar
Kalau belum generasi tua saat ini
Mungkin generasi muda saat ini
Yang akan sampai di sana NANTI. Mungkin
Tidurlah nanti . . . .
Sampailah di sana dengan kepandaian, keberanian, dan nurani . . . .
Di bawah sana
Mereka selalu menunggu dalam do’a
Kapankah yang di atas sana berani benar
Kalau belum generasi tua saat ini
Mungkin generasi muda saat ini
Yang akan sampai di sana NANTI. Mungkin
By : HENDRA
0 komentar:
Posting Komentar