Karya : Hendra Laksana Putra
sumber gambar : muslim.or.id
Fatamorgana larut dalam irama gurun
Menggelar naskah coretan berhias lamunan
Padunya terik dalam hujan debu memandu perjalanan
Mengajak berselancar di antara debu dan awan
Kuku – kuku kerdil mengais tanah lapang penuh teriak
Gersangnya tak lagi terasa, walau darah dari patahan terbelalak
Hinggap dahaga kalah telak
Hingga cita mekar di tengah jejak
Detik – detik memburu pena bernarasi
Setia menerbangkan judul – judul ambisi
Hati mengharap kail kecil mengait secarik frasa yang mulai menguning
Walau tungkai kijang tak dimiliki untuk mengukir langkah panjang
Wahai elang merah tua, bawa ia bersama butir - butir keringat hinggap legam
Pergi jauh dari pondok mungil yang telah terkubur cerita
Terbangkanlah! Hingga cumulonimbus menyapa
Membasahi indah dunia di atas awan yang sesak akan tanya
sumber gambar : inspirably.com
(Perpustakaan Teknik, 29 Maret 2016)
0 komentar:
Posting Komentar