By : Hendra Laksana Putra
sumber gambar : pixabay.com
Payung hitamku, teduhkan nista
dan kemunafikan
Tak membuatku beranjak darinya
Takut akan tubuh ini terbasahi derasnya
kebohongan
Tapi aku mendengar mereka,
melihat derai gerak bibir berucap
Mata tajam menembus hujan sore
ini
Mengiris kelopak mata, hingga ku
tahu
Diam bukanlah emas, kilauan semu
mengudara
Payung hitam memberiku kenyamanan
Payung hitam memberiku harapan
Payung hitam memberiku kebutaan
Payung hitam memberiku ketulian
Payung hitam memalsukan iman
Payung hitam membunuhku perlahan
Di Perpustakaan dan KPFT
29 – 31 Maret 2016
0 komentar:
Posting Komentar