by : Hendra Laksana Putra
Sumber gambar : https://suruppencilakan.files.wordpress.com/2013/09/img_20130108_104757.jpg
Ku tundukkan dahiku
saat keramaian menyala membakar hening ketenteraman
Berlomba berlenggak –
lenggok mengangkat telunjuk tertinggi
Sedekat mungkin
dengan Sang Kholiq
Rintik hujan coba
panjat
Tetes air bening tak
kan acuh
Tanpa kau ucap salam
dan terimakasih
Lontaran gelegar
pecah di langit
Sambar petir mengadu
kepada gelap awan hitam
Badai selatan ke
utara
Badai utara ke
selatan
Mau kemanakah engkau
sebenarnya?
Mencari Tuhan tak kan
kau dapati di bawah semak – semak duri
Apalagi jika kau bawa
awan hitam sampai pada lubuk hati
Malaikat pun enggan
untuk mencatat
Tuhan . . . .
Engkaulah Pengasih
T’lah Kau tunjukkan
kebenaran
Ampunilah istiqomah khilafku
Di petang ini, ku
menunggu waktu Kau ratakan gelap malam
0 komentar:
Posting Komentar