Sabtu, 12 Maret 2016

MAHKOTA "kecil"

by : Hendra Laksana Putra
Sumber gambar : pixabay.com

Mahkota emas bersarang
Berkilau tak satupun sudut tampak suram
Kau berikan pada Sang Raja
Penguasa kemalasan
Kebohongan
Kau termakan semerbak putik yang ia tawarkan
Sekarang apa?
Apa yang kau cari sebenarnya?


Ternyata bukan Raja
Mahkotamu t’lah runtuh dari singgasananya
Sekarang kau hanya memiliki Raja Bodoh
Dan apa kau tahu apa yang lebih bodoh lagi?
Sang pemelihara Raja, Kau
Kau nampak bodoh
Sangat bodoh
Padahal dekapanmu mampu melingkari seisi bumi
Padahal pandanganmu mampu menatap bulatnya surya pagi
Langkahmu sangat jauh bila kau ukir dengan sungguh
Kau mampu menjadi raksasa

Memang belum pernah ada satupun teori
Apalagi fakta dan kebetulan
Belum pernah ku jumpai bubur mengeras
Membutir menjadi nasi
Itu semua masa lalu
Telah terukir abadi di secarik kertas kusut
Karena kau tulis tergesa

Aku mungkin hanya kerikil kecil
Tapi kau butuh kan?
Untuk menjadikan istana
Aku hanya musafir yang terus berjalan
Bagiku menengok kebelakang
Hanya menambah dahaga dan rasa lapar
Ku tawarkan setetes cermin diri ini padamu
Ku harap kau terima
Ku harap kau cepat lupa dengan cerminmu
Ku harap kau terus berjalan
Jangan berlari kalau kakimu enggan terkilir

Kini kau rapuh
Lapuk bukan karena usia
Hanya karena badai menghantam
Ribuan rayap berbondong menghampiri karena undangan
Ku terus berharap
Jangan sampai kau menjadi serbuk kayu
Jangan !
Tiada tonggak gagah
Kuatlah
Sebab ada yang menunggumu di sana
Kau juga harus tahu
Ketegaranmu akan terganjar nanti
Kebangkitanmu sangatlah berarti

Kasihan Pangeran
Masih suci tanpa noda
Kecil tak berdaya
Membuka mata tapi tak mungkin ia melihat semua
Dialah permatamu satu – satunya
Emas murni yang akan mengembalikan mahkotamu
Yang sempat tertukar dengan gemerlap kepalsuan
Ku harap ia tetap utuh dan sempurna

Bangunlah
Mahkota emas yang kau damba tak kan kembali merangkak
Jika kau tak siapkan kuda – kuda
Cengkeraman yang kuat
Dan mustaka yang pantas
Bangunlah
Demi mahkota itu
Untuk Pangeran kecilmu
 
Sumber gambar : indonesian.alibaba.com


“Cerita tentang orang yang sangat dekat denganku dan kehancuran. Ku selalu berharap agar kau segera bangun dari tidur panjangmu. Kakakku, berjuanglah. Bukan untukmu atau orang - orang di sampingmu. Terlebih untuk si kecil yang sangat berharga.”

12 Maret 2016



0 komentar:

Posting Komentar

 

Look & See

TERIMAKASIH

Selamat menikmati. Jangan ragu memberi komentar, karena dari cermin orang lain kita melihat hal yang selama ini tersembunyi menghalangi kita berdiri.

About

It's about US
semua tulisan di blog ini merupakan karya saya sendiri, Hendra Laksana Putra. Jika ada yang bukan dari saya, sebisa mungkin saya sertakan sumbernya. Mohon untuk di koreksi yaaaa . . . . Terimakasih. Don't forget to be happy . . . .