Rabu, 09 Maret 2016

NAFAS - NAFAS API

by : Hendra Laksana Putra

Sumber gambar : http://andreyansa.blogspot.com/2014/03/definisi-sekilas-api-fire.html

Cahaya hatiku meredup
Semakin meredup
Gelap
Akankah kembali
Saat melati tak bisa lagi tercium melati
Saat duri tak terasa tertancap melukai
Saat teduhnya beringin tak lagi membuat angin sepoi

Aku sudah berusaha lari
Saat begal di depan mata tak bisa ku atasi
Menuju lentera yang terlihat terang
Ku kira kau hangat
Tapi mengapa panas?
Kau membakarku dengan bara yang harusnya tak kau percikkan
Ku tak memiliki air walaupun setetes tuk membuatmu padam
Tangisku mungkin bisa
Tapi janjiku akan teringkar

Aku bilang,”Aku tak lagi bisa apa – apa, semua terserah padamu.”
Aku tak akan membalikkan api padamu
Aku memiliki secercah cahaya yang menuntunku melewati jalanku
Yang menuntunku sampai kepada gelar tikar hijau dengan seribu hal tanpa imbalan
Walaupun sesaat demi sesaat pasti peluhku terasa
Kan selalu ku dapati
Nafas – nafas api




"saat aku tahu, bahwa aliran air yang selama ini menyejukkan selalu
membawa bara"

--- 9 Maret 2016 ---


0 komentar:

Posting Komentar

 

Look & See

TERIMAKASIH

Selamat menikmati. Jangan ragu memberi komentar, karena dari cermin orang lain kita melihat hal yang selama ini tersembunyi menghalangi kita berdiri.

About

It's about US
semua tulisan di blog ini merupakan karya saya sendiri, Hendra Laksana Putra. Jika ada yang bukan dari saya, sebisa mungkin saya sertakan sumbernya. Mohon untuk di koreksi yaaaa . . . . Terimakasih. Don't forget to be happy . . . .