by : Hendra Laksana Putra
Sumber gambar : http://andreyansa.blogspot.com/2014/03/definisi-sekilas-api-fire.html
Cahaya hatiku meredup
Semakin meredup
Gelap
Akankah kembali
Saat melati tak bisa lagi tercium melati
Saat duri tak terasa tertancap melukaiSaat teduhnya beringin tak lagi membuat angin sepoi
Aku sudah berusaha lari
Saat begal di depan mata tak bisa ku atasi
Menuju lentera yang terlihat terang
Ku kira kau hangat
Tapi mengapa panas?
Kau membakarku dengan bara yang harusnya tak kau
percikkan
Ku tak memiliki air walaupun setetes tuk membuatmu
padam
Tangisku mungkin bisa
Tapi janjiku akan teringkar
Aku bilang,”Aku tak lagi bisa apa – apa, semua
terserah padamu.”
Aku tak akan membalikkan api padamu
Aku memiliki secercah cahaya yang menuntunku melewati
jalanku
Yang menuntunku sampai kepada gelar tikar hijau dengan
seribu hal tanpa imbalan
Walaupun sesaat demi sesaat pasti peluhku terasa
Kan selalu ku dapati
Nafas – nafas api
"saat aku tahu, bahwa aliran air yang selama ini menyejukkan selalu
--- 9 Maret 2016 ---
0 komentar:
Posting Komentar